Tuesday, October 21, 2014

Berbeda dan terlihat

Dari situasi ajang pemilihan Presiden RI ke-7, yang sudah berakhir tepatnya 20 Oktober 2014 kemarin, ada hal yang membuat saya menulis kali ini.

Dengan mudah, dari tayangan televisi hari itu, bisa saya rasakan adanya hawa positif karena gelombang massa yang padat mendukung terpilihnya dan resminya beliau jadi Presiden. Tetapi lain halnya dengan beberapa rekan yang konsisten berkomentar beliau tidak pantas menjadi Presiden, gampangnya dari fisik katanya kurang wibawa, dan lain hal lagi, katanya kalo naik panggung sambil lari, apa bukan seperti pemain band, dan bukan Presiden?

Dari pandangan masing-masing itu saya agak judging sih, hehe.. saya menilai, teman yang pro-ini pasti tipe-tipe begini, dan teman yang pro-itu pasti tipe-tipe begitu (haha! tulisan kurang informatif :p)

Saya menilai ada tipe lama dan tipe baru.

Tipe lama : tentunya mendukung pola pemerintahan masa lalu. Birokrat yang tinggi sekali, dan rakyat jelata. Ada gap besar di antaranya. Pemerintah yang selalu pada awal masa pemilu menjanjikan untuk membangun kesejahteraan rakyat, akhirnya berujung pada membangun kesejahteraan rumah sendiri. Pola protokoler yang kaku. Pikiran lebih negatif lagi, orang-orang yang memegang jabatan di kelompok ini seperti tidak tersentuh hukum, Kalaupun tersentuh, ganjarannya tidak sebesar kerugian yang akhirnya diderita negara. Well, I'm sick of this kind of bureaucracy!

Tipe baru : mengusung kesederhanaan. Terbuka, dan merakyat. Mengutamakan kerja nyata dan kerja keras. Meritocracy. Melihat sudut pandang bukan dari sisi elegan atau wibawa, tapi hati nurani.

Tipe baru ini belum lengkap penjelasannya, karena masih perlu diperhatikan bagaimana kenyataan dalam perjalanan ke depan.

Sebagai pembayar pajak rutin bulanan, dan pembayar pbb tahunan, saya sangat berharap perubahan semakin positif untuk kesejahteraan rakyat, bukan kesejahteraan pejabat.